Selamat Datang di Gubug Oemar Bakrie (Tempatnya para Guru mencari panutan )

"YULIUS" Salah satu pengikut Oemar Bakrie
SMP STELLA MARIS
BSD

Kamis, 19 April 2012

AQUARIUM DI LAPTOP/PC

Inilah dia screensaver yang berisi aquarium dan ikan, sangat hidup sekali.......
download DREAM AQUARIUM 1.234 FULLREG di

http://www.mediafire.com/?ur65vxp3v391z4l

(jgn lupa follow blog ini)

Pemisahan campuran ppt

Untuk kelas 7
silakan download materi Pemisahan campuran di
http://www.mediafire.com/?qq2jclzeziamn8o

Rabu, 18 April 2012

CAHAYA ppt

buat kelas 8.3 dan 8.4
silakan download file-nya di
http://www.mediafire.com/?docdgf96o2h3v2q

Senin, 16 April 2012

resensi buku EDEN IN THE EAST ( Indonesia ternyata pusat dunia)

ada baiknya anda tidak memandang isi buku ini dengan penalaran Agama karena ini Murni Penelitian Sejarah dan untuk Ilmuan, Sejarah tidak dapat disamakan dengan Agama:

1. Menurut penelitian mereka, Dahulu Nabi Nuh berada disuatu wilayah yang menjadi bagian dari suatu benua yang disebut Sunderland, yang pada akhirnya tenggelam karena Air Bah. Dan diyakini pula klo Sunderland yang tenggelam itu merupakan daerah yang kini Bernama Indonesia dan sekitarnya atau lebih tepatnya kawasan Asia Tenggara. Apa dasar penelitiannya? dari segi kedokteran, geologi, linguistik, antropologi, arkeologi, linguistik, dan folklore.

Nha, Stephen Oppenheime memberikan sedikit gambaran, bahwa wilayah ASEAN saat ini, yaitu Indonesia, semenanjung Malaysia dan Laut China Selatan. merupakan bentukan dari benua Sunderland tersebut dan salah satu wilayah yang akhirnya terendam Air Bah itu adalah Laut China Selatan. Jadi, gampangnya coba bayangkan Keadaan laut China selatan dalam keadaan kering, udah kebayang? nha itu dia salah satu bagian dari Benua Sunderland hhe... Benua Sunderlad ini diyakini ada sekitar 14.000 tahun silam dan hal itupun ternyata diakui oleh para ilmuan lainnya.

Jadi dulunya, diyakini klo Taiwan terhubung langsung dengan China. Tidak ada Laut Jawa, Selat Malaka dan Laut China Selatan. Semua adalah daratan kering yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan China. Yang dari dahulu sudah terpisah lautan adalah Sulawesi, Maluku dan Papua yang memiliki laut dalam.

Nah, menurut Oppenheimer dari 14.000 tahun lalu itulah Zaman Es mulai berakhir. Oppenheimer menyebutnya banjir besar. Namun menurut dia, banjir ini bukannya terjadi mendadak, melainkan naik perlahan-lahan.

Dalam periode banjir pertama, air laut naik sampai 50 meter. Ini terjadi dalam 3.000 tahun. Separuh daratan yang menghubungkan China dengan Kalimantan, terendam air.

Kemudian terjadilah banjir kedua pada 11.000 tahun lalu. Air laut naik lagi 30 meter selama 2.500 tahun. Semenanjung Malaysia masih menempel dengan Sumatera. Namun Jawa dan Kalimantan sudah terpisah. Laut China Selatan mulai membentuk seperti yang ada hari ini.

Oppenheimer lantas menambahkan, banjir ketiga terjadi pada 8.500 tahun lalu. Benua Sundaland akhirnya tenggelam sepenuhnya karena air naik lagi 20 meter. Terbentuklah jajaran pulau-pulau Indonesia, dan Semenanjung Malaysia terpisah dengan Nusantara.

Meskipun naik perlahan, Oppenheimer mengatakan kenaikan air laut ini sangat berpengaruh kepada seluruh manusia penghuni Sundaland. Mereka pun terpaksa berimigrasi, menyebar ke seluruh dunia. Dan dari situ pula Oppenheimer meyakini klo Sunderland itu adalah Indoensia.

2. Oppenheimer juga menduga budaya tanam padi datang dari Asia Tenggara dan menyebar ke Cina. soalnya, situs arkeologi di China terkait penanaman padi ada di tepi sungai Yangtze sekitar 7.000 tahun silam, atau lebih muda sekitar 2.000 tahun.

Oppenheimer menggabungkan pendapat sejumlah ilmuwan lain serta dihubungkan dengan temuan arkeologi berupa beras di dalam tembikar. Dia berpendapat masuk akal kalau masyarakat Asia Tenggara lebih mudah membudidayakan padi dari pada orang China, karena berada di iklim tropis.

Peneliti yang juga pakar genetika ini pun mencoba membuat simulasi tersebarnya budaya tanam padi. Situs tertua untuk bukti pertanian berumur 5.150 tahun di Gua Sireh, Serawak, Malaysia. Lalu bergeser ke Ulu Leang di Sulawesi Selatan 5.100 tahun lalu.

Dari sini budaya pertanian bergerak dua arah. Ada yang ke utara yaitu ke gua Rabel di Luzon, Filipina, 4.850 tahun lalu. Ada juga yang bergerak ke selatan, yaitu ke Uai Bobo di Timor Leste 4.100 tahun lalu.

Lantas, bagaimana menjelaskan orang Asia Tenggara menyebarkan budaya tanam padi ke India? Oppenheimer mengaitkannya dengan kenaikan air laut pada akhir Zaman Es, 8.500 tahun lalu. Saat itu, daratan antara Sumatera dan Malaysia berubah menjadi Selat Malaka.

Lewat jalur laut, tersebarlah padi dari kawasan Sumatera dan semenanjung Malaysia ke India. Masyarakat India pun mulai menanam padi sekitar 5.000 tahun silam.

3. Dalam buku karangannya Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara, Oppenheimer mengungkapkan penelitiannya terhadap DNA berbagai bangsa di dunia termasuk Indoneia. Pakar genetika ini memang pernah menjadi dokter keliling di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Nah, saat menjadi dokter untuk mengobati anemia di Papua Nugini, Oppenheimer menyadari kalau suku-suku dengan bahasa yang sama, mempunyai ciri DNA yang sama pula walaupun mereka tersebar luas di Papua.

Oppenheimer lantas menduga penyebaran manusia di akhir Zaman Es, mungkin akan meninggalkan jejak DNA yang sama. Oppenheimer lantas mengelaborasi penelitian serupa dari sejumlah ilmuwan lain. Dia mencari yang dia sebut DNA 'Eva' alias DNA nenek moyang kita yang perempuan (induk). Caranya dengan merunut DNA manusia modern.

DNA orang di Papua kehilangan apa yang disebut 'pasangan 9 basa (9-bp)'. Karakter DNA ini disebut motif Polinesia yang diperkirakan sudah ada sejak 17.000 tahun lalu. DNA ini tersebar ke arah kepulauan Pasifik tapi juga dimiliki oleh orang Indonesia Timur selain Papua, yaitu orang Maluku, Ternate, Flores dan Timor. Nah, orang Indonesia Barat tidak punya motif Polinesia.

Namun DNA dengan karakter 9-bp serupa rupanya muncul jauh di luar Indonesia. Sejumlah gugus DNA maternal Asia Tenggara ini muncul di India Selatan yang berbeda dengan India Utara. Bahkan DNA orang Swedia dan Finlandia menunjukkan ciri serupa.

Oppenheimer pun berteori, manusia Asia Tenggara ini berimigrasi sampai India Selatan pada akhir Zaman Es dari benua Sundaland yang tenggelam. Mereka terus menembus Asia Tengah, bahkan sampai ada yang ke Eropa.

Jika argumen ini Anda pikir tidak masuk akal, anda bisa melihatnya pada ilustrasi gambar yang diberikan Oppenheimer dibukunya nanti. Kapak perunggu dari Danau Sentani, Papua ternyata mirip dengan kapak Galstad, Swedia berumur 800 tahun SM.

Nha, itu dia beberapa garis besar yang dibahas dalam Buku "Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara" ini.
 http://dj-site.blogspot.com